kebebasan
Penat.
Setiap hari adalah pengulangan dari hari sebelumnya.
Hari ini adalah akibat hari kemarin.
Bahkan terkadang saya tidak melakukan apa-apa dan tidak merasakan akibatnya di keesokan harinya.
Bagai gerigi jam yang mulai tumpul. Akan tergantikan bila jam sudah menunjukkan waktu yang salah.
Saya, instrumen industri. Bukan siapa-siapa. Bukan orang spesial.
Manusia rata-rata yang menghabiskan separuh hidup untuk belajar dan sisanya untuk mengais rejeki.
Lemparkan saya ke sebuah pojokan, saya tidak akan menjadi apa-apa tanpa sebuah mesin raksasa yang harus saya kerjakan.
Saya adalah seorang pekerja sampai mati.
Dan itu sudah ditetapkan sejak saya memutuskan untuk mengikuti keinginan orang tua saya untuk masuk ke kampus populer, di mana orang sukses biasanya tercetak.
Saya tercetak... tapi sebagai cetakan biasa-biasa saja.
Untungnya saya punya hiburan yang tidak biasa, Nadia.
Sesosok peri yang kalau memasuki ruangan, bahkan warna putih seterang apa pun akan kalah oleh terang kehadirannya.
Untuk beberapa waktu bersamanya menguras seluruh hasil peluhku, tapi itu sepadan, karena untuk waktu yang sebentar... aku jadi manusia yang tidak biasa-biasa saja.
-Sures-
Setiap hari adalah pengulangan dari hari sebelumnya.
Hari ini adalah akibat hari kemarin.
Bahkan terkadang saya tidak melakukan apa-apa dan tidak merasakan akibatnya di keesokan harinya.
Bagai gerigi jam yang mulai tumpul. Akan tergantikan bila jam sudah menunjukkan waktu yang salah.
Saya, instrumen industri. Bukan siapa-siapa. Bukan orang spesial.
Manusia rata-rata yang menghabiskan separuh hidup untuk belajar dan sisanya untuk mengais rejeki.
Lemparkan saya ke sebuah pojokan, saya tidak akan menjadi apa-apa tanpa sebuah mesin raksasa yang harus saya kerjakan.
Saya adalah seorang pekerja sampai mati.
Dan itu sudah ditetapkan sejak saya memutuskan untuk mengikuti keinginan orang tua saya untuk masuk ke kampus populer, di mana orang sukses biasanya tercetak.
Saya tercetak... tapi sebagai cetakan biasa-biasa saja.
Untungnya saya punya hiburan yang tidak biasa, Nadia.
Sesosok peri yang kalau memasuki ruangan, bahkan warna putih seterang apa pun akan kalah oleh terang kehadirannya.
Untuk beberapa waktu bersamanya menguras seluruh hasil peluhku, tapi itu sepadan, karena untuk waktu yang sebentar... aku jadi manusia yang tidak biasa-biasa saja.
-Sures-