Sebuah Kebutuhan
Satu-satunya yang membuat saya senang dengan pernyataan bumi datar adalah karena saya membutuhkannya.
Bukan membutuhkan faktanya, karena terus terang himbauan para flat earther untuk "open your mind" sepertinya tidak bisa dilakukan oleh mereka ketika berbenturan dengan fakta lain.
Bukan juga ikut-ikutan, karena pada dasarnya saya bukan orang yang jago berdebat, secara saya punya gangguan ingatan.
Pernah di satu kesempatan, saya dan sahabat "terjebak" dalam pembicaraan flat earth ini. Saya ngoceh panjang lebar, dan saya malah bertanya ,"mau ngomong apa saya tadi?"
Jadi untuk apa saya membutuhkannya?
Well, di umur saya yang udah lewat dari 40 tahun ini rasanya perlu sesuatu yang skalanya besar untuk dinikmati. Sebetulnya saya berharap ada komet jatuh, tapi itu tidak terjadi. Alih-alih, malah ada dua orang teman saya menjadi pembuat robot.
Di umur saya ini, saya mulai merasakan kebosanan. Seperti...mmm...mau apa lagi ya? Ditambah saya ini bipolar dan anxiety... ya terus terang hari-hari saya terasa sangat pendek dan repetitif. Saya kehilangan rasa akan waktu.
Lalu muncul teori bahwa bumi itu mataharinya di tengah. Ini juga menarik, tapi ternyata ga menarik waktu saya sampaikan ke teman flat earther.
Tuh kan?
-Pak Seto-
Bukan membutuhkan faktanya, karena terus terang himbauan para flat earther untuk "open your mind" sepertinya tidak bisa dilakukan oleh mereka ketika berbenturan dengan fakta lain.
Bukan juga ikut-ikutan, karena pada dasarnya saya bukan orang yang jago berdebat, secara saya punya gangguan ingatan.
Pernah di satu kesempatan, saya dan sahabat "terjebak" dalam pembicaraan flat earth ini. Saya ngoceh panjang lebar, dan saya malah bertanya ,"mau ngomong apa saya tadi?"
Jadi untuk apa saya membutuhkannya?
Well, di umur saya yang udah lewat dari 40 tahun ini rasanya perlu sesuatu yang skalanya besar untuk dinikmati. Sebetulnya saya berharap ada komet jatuh, tapi itu tidak terjadi. Alih-alih, malah ada dua orang teman saya menjadi pembuat robot.
Di umur saya ini, saya mulai merasakan kebosanan. Seperti...mmm...mau apa lagi ya? Ditambah saya ini bipolar dan anxiety... ya terus terang hari-hari saya terasa sangat pendek dan repetitif. Saya kehilangan rasa akan waktu.
Lalu muncul teori bahwa bumi itu mataharinya di tengah. Ini juga menarik, tapi ternyata ga menarik waktu saya sampaikan ke teman flat earther.
Tuh kan?
-Pak Seto-